Gelora Nurani – Arif Novianto

Mencoba mengukir lengkokan tinta-tinta perlawanan untuk menyampaikan segala ketidak-adilan dan memperjuangkan kebenaran

Pengertian Kapital dan Kapitalisme

marx_capital_514155Bagian #1 dari kolom “Ngaji Kapital”

Dalam diskursus kajian tentang kapital dan kapitalisme, pertanyaan mendasar yang harus dijawab terlebih dahulu adalah tentang apa pengertian dari kapital dan kapitalisme tersebut. Kekeliruan kecil saja dalam menafsirkan makna kapital dan corak produksi dari kapitalisme berarti akan menyebabkan kekeliruan fatal dalam hasil akhir kajian.

Kapital secara umum dimaknai sebagai modal, atau secara khusus didefinisikan sebagai nilai yang ditingkatkan oleh nilai lebih. Artinya kapital tidak bisa dilekatkan dengan modus produksi kapitalisme. Bahkan kapital jauh lebih tua dibandingkan dengan modus produksi kapitalis. Dalam modus produksi di jaman perbudakan dan feodalisme telah terdapat kapital. Itu terlihat ketika para budak meningkatkan nilai dari suatu barang menjadi lebih tinggi nilainya untuk dinikmati para pemilik budak atau ketika para tuan tanah memaksa para penyakap tanah merubah nilai komoditas pertanian menjadi lebih tinggi nilainya.

Setelah mengetahui apa itu kapital, kini berlanjut untuk menguraikan tentang apa itu kapitalisme dan bagaimana sifat kapital dalam kapitalisme ini. Mengartikulasikan kapitalisme sebagai sebuah sistem, maka harus dapat membedakannya dengan sistem pendahulunya yaitu feodalisme. Dalam pendekatan materialisme historis kelahiran kapitalisme tak dapat terlepaskan dari lapuknya feodalisme yang tak mampu menopang dinamika perkembangan peradaban manusia. Kenyataan tersebut yang mendasari terbentuknya kapitalisme.

Mengartikan kapitalisme sebagai sistem yang berbasis pada “mengejar keuntungan” atau yang berbasis pada pasar bebas (free trade) tidaklah tepat, karena dalam modus produksi feodalisme juga terdapat pola semacam itu. Dalam feodalisme para raja dan bangsawan juga mengejar keuntungan sebesar-besarnya, selain itu mekanisme pasar juga digunakan dalam proses pertukaran komoditas dalam formula umum kapital.

Maka melihat kapitalisme tak bisa dilepaskan dari asal-usul terbentuknya kapitalisme ini sendiri, yang dimulai dari tiga proses (Mandel, 2006) yaitu: 1) proses pemisan produsen dari alat produksi mereka, 2) konsentrasi alat produksi dalam bentuk monopoli yang berada disatu kelas sosial yaitu borjuasi, 3) kemunculan kelas sosial baru yang tidak memiliki apapun ditangannya serta tidak memiliki cara apapun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selain menjual tenaga kerjanya, tetapi pada waktu yang sama bebas untuk menjual tenaganya tersebut, begitu pula bagi para kapitalis pemilik alat produksi.

Itulah yang membedakan modus produksi kapitalisme dengan formasi sosial perbudakan dan feodalisme. Dalam kapitalisme tenaga kerja tidak bersifat terikat sebagaimana budak dalam formasi sosial perbudakan yang seluruh hidupnya sangat tergantung dengan pemilik budak serta tidak bersifat terkekang sebagaimana dalam formasi sosial feodalisme. Dengan terbentuknya kapitalisme inilah, yang kemudian mengondisikan adanya pasar yang bersifat bebas dan membentuk logika mengejar keuntungan sebesar-besarnya, karena dilatarbelakangi sistem kompetisi didalamnya.

Secara garis besar sistem kapitalisme ini dapat diartikan sebagai sistem produksi yang berbasiskan produksi komoditi dan sistem kerja upahan dengan tujuan menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya. Keberadaan kerja-upahan (wage-labour) merupakan bagian utama dari kapitalisme yang dalam sejarahnya membedakannya dengan modus produksi yang lain. Sebelum menjelaskan apa itu kerja-upahan, disini akan dijelaskan tentang apa itu komoditi terlebih dahulu. Silahkan simak kolom “Ngaji Kapital” berikutnya.

Leave a comment